Slideshow

Widget Slideshow

Slideshow

Widget Slideshow

Selasa, 16 September 2014

KETIKA TAKDIR SULIT DIMENGERTI





Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh... segala puji bagi ALLAH tuhan semesta alam ini dan semoga sholawat dan salam selalu tercurah pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mana berkat Pengorbanan Rasulullah Muhammad "khoirol bariyyah"  kita semua sekarang dan akan datang dapat selalu berada dalam jalan dan pedoman Agama Allah Subhanahu wa ta'ala.. ketika takdir sulit dimengerti maka akan timbul di benak seseorang berbagai macam pertanyaan
Kenapa temanku kaya, sedangkan aku miskin. Kenapa tetanggaku bahagia sedangkan aku selalu menderita. Allah telah mendhalimiku dengan memberikan aku segala kesengsaraan di dunia. Inilah ungkapan dari seseorang yang berprasangka buruk kepada Allah.
Ia mengucapkan seperti itu seakan-akan Allah telah mendhaliminya padahal Allah SWT telah banyak berkata dalam Al Qur’an sesungguhnya segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia itu akibat perbuatan manusia itu sendiri. Namun kita jangan lupa, kadang ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Allah tidak mempunyai campur tangan dalam hal takdir manusia, atau bahkan sebaliknya seseorang yang meninggalkan sebuah usaha atau ikhtiar dan hanya bertumpu pada takdir yang Alloh SWT berikan. Kedua hal tersebut juga salah.
Di dalam setiap kehendak ALLAH bernama takdir adalah bahwa ALLAH bukan hanya menunjukan betapa maha berkehendaknya DIA, tapi juga betapa ALLAH mengetahui segala galanya, ALLAH mengetahui itu, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi semua dalam genggaman ALLAH, untuk itulah ALLAH memilihkan takdir terbaik karena DIA bukan hanya Berkendak tapi Maha Tahu, sedang kita? kita adalah milik ALLAH dan setiap pemilik akan memelihara apa yang dimilikinya dengan kasih sayang artinya apapun itu, iya apapun yang terjadi saat ini karena ALLAH menyayangi kita, mungkin saat ini terlihat seperti luka yang perih menyayat hati namun tahukah kita bahwa esok ini akan menjadi sesuatu yang justru kita syukuri, sesuatu yang akan mendekatkan diri kita kepada ALLAH, lalu masihkah kita marah atas takdir kali ini ketika kita tahu bahwa ini terjadi karena kasih sayangNYA.
Ketika semua tak seperti yang kita inginkan, sedih pasti, kecewa apalagi,  dan akan menjadi kekeliruan yang fatal ketika kita salah menyikapi, haruskah kita marah dengan ALLAH yang telah memutuskan ini terjadi? satu hal yang harus kita ingat “boleh jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu belum tentu baik menurut ALLAH, dan boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi itu belum tentu buruk menurut ALLAH siapa yang lebih tahu, kita atau ALLAH? jadi kalau kita protes dan sok tahu bahwa rencana kita yang terbaik dan harus terjadi, itulah kesombongan kita. Jadi ALLAH lah yang lebih tahu.
Saudaraku, janganlah kita menjadi orang yang berprasangka buruk kepada ALLAH yaitu orang yang selalu melihat sisi buruk dari setiap kejadian yang menimpa dirinya. Orang seperti ini akan selalu dihantui oleh ketakutan-ketakutan dan diliputi oleh keburukan-keburukan, karena sebaik apapun pemberian Allah kepadanya tetap saja dia merasa hal itu buruk baginya.
Dan teruslah penuhi hidup dengan berbaik sangka kepada ALLAH, jangan ada ruang sekecil apapun dalam diri ini untuk berburuk sangka padaNYA, dapat menemui kehendakNYA sejalan dengan prasangka kita kepadaNYA. Percayalah dengan berbaik sangka kepada ALLAH akan merubah musibah menjadi anugrah, kesedihan menjadi kegembiraan. Karena ALLAH mengikuti prasangka hambaNYA. Ujian, kehilangan, luka dan duka yang terjadi akan berubah dalam sesaat menjadi kekuatan hidup yang kian membuat kita lebih bijaksana dan tenang.
Dalam sebuah Hadits Qudsi:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil”. (HR. Bukhari).
Kadang orang berucap “kalau semua yang terjadi adalah takdir ALLAH, kenapa harus sibuk ikthiar, duduk manis saja menunggu takdir“ inilah pasrah, kira-kira apa yang akan kita dapat ketika kita hanya pasrah tanpa ikhtiar? satu lagi yang perlu diingat takdir ALLAH adalah akhir dari ikhtiar, dimana ikthiar dulu baru takdir.
Ketika takdir ALLAH tak dapat dipahami, maka kembalikanlah kepadaNYA, sebab memang ada ruang gelap yang dengan ilmu akan sulit dipahami, namun tak sulit untuk direnungi. Diruang inilah tempat untuk menyandarkan segala harapan. Diruang inilah  tawakal diletakan, kepasrahan dilabuhkan. Akhirnya, akan mengerti takdir ALLAH adalah cintaNYA kepada hamba…
Ingat!!!  kita hanya hamba, ALLAH-lah Pemilik segalanya & Penentu keputusan, Jangan bertanya mengapa begini mengapa begitu, tak akan sanggup kita memahami ruang misteri milik ALLAH.
Sebagai renungan berikut wejangan Syaikh Abdul Qadir Jailani: “Jangan sibuk dengan urusan harta, istri, anak, karena tidak akan lama engkau akan dipisahkan darinya. Jangan sibuk mengejar-ngejar dunia dan mencari kemuliaan dari makhluk, karena sesungguhnya mereka tidak akan dapat membelamu dihadapan ALLAH SWT. Engkau berprasangka buruk terhadap ALLAH SWT didalam setiap keadaanmu. DIA pasti mengetahui perbuatanmu dan DIA akan memurkaimu”
Jalinan Takdir dan Ikhtiar

Semua perbuatan dan keberadaan kita sudah didesain dengan apik oleh Allah SWT. Wallahu khalaqakum wa maa ta’maluun (QS Ashshaaffat [37]: 96). Dialah Desainer semua kejadian dan peristiwa. Tidak satu pun yang luput dari pengawasan dan keteraturan-Nya. Dialah Maha Karya, Penentu semua ciptaan.
Meskipun segala sesuatunya telah ditakdirkan, ada banyak amalan yang bisa menentukan arah keberpihakan takdir Allah. Amalan tersebut juga adalah bagian dari takdir-Nya. Di antara yang bisa mengubah takdir adalah ikhtiar atau usaha.
Dalam beberapa ayat, banyak ditemukan bahwa sejatinya Allah mengikuti amalan dan usaha manusia. Kaya-miskin atau sukses tidaknya usaha dan aktivitas kita tergantung dari seberapa besar usaha yang dilakukan. Jika ikhtiar dan usaha kita sungguh-sungguh, Allah akan sungguh-sungguh penuhi permintaan kita. “Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib satu kaum, kecuali dari kaum itu sendiri.” (QS Arra’du [13]: 11).
Jangan pernah berharap bisa mendapatkan harapan dan cita-cita jika kita berdiam diri dan tidak mau usaha. Diam hanya akan melahirkan kekecewaan, kegagalan, dan kesialan. Tidak ada keberuntungan diraih dengan berpangku tangan (laysatin najah bis sukuuti). Tidak mungkin emas jatuh tiba-tiba dari langit. Semuanya ada proses dan waktu. Di situlah sesungguhnya peran usaha dan ikhtiar kita. Tidak bergerak dan berproses berarti berhentinya roda kehidupan (the static condition is real looser).
Orang yang tidak mau berusaha dan tidak bekerja hanya akan memperbanyak persoalan. Air yang menggenang dan tidak mengalir menyebabkan sarang penyakit. Singa yang tidak mau keluar dari sarang akan sakit, bahkan menemui kematian. Begitu juga dengan matahari yang tidak bergerak, pertanda awal bagi berakhirnya kehidupan.
Saudaraku, berbuatlah sesuatu. Ciptakan amaliyah untuk mengubah takdir kita. Selama pagi masih menjelang, pasti kita akan menemui kejutan-kejutan siang. “Berbuatlah (dan bergeraklah). Karena Allah, rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi atas perbuatan kita.” (QS Attaubah [9]: 105). Dan, Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di hadapan-Nya (QS Ali Imran [3]: 191).
Haqul Yaqin, Allah akan membimbing kita menemukan jalan-jalan kebaikan, asal kita sungguh-sungguh berusaha menjemput takdir. Takdir kita di antaranya karena usaha kita. Dengan catatan, usaha tetap berada dalam syariat-Nya dan tidak dengan jalan kemaksiatan dan kotor (dosa). Cara-cara yang tidak baik hanya akan menemukan deretan panjang kesialan kita.  “Dan, mereka yang bersungguh-sungguh berbuat di jalan Allah, maka pasti Kami akan tunjukkan jalan-jalan (kebaikan)” (QS al-Ankabut [29]: 69). Wallahu a’lam.


Senin, 24 Juni 2013

PENGGUNAAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN

 
Internet adalah ‘jaringan informasi (data) langit’ yang hanya dapat diakses (dipantau dan diperbaharui) melalui komputer. Ada komputer yang mengirim, meng-input data informasi, semetara, komputer yang lain bisa terhubung dengan jaringan informasi langit itu (melalui saluran telepon, radio, atau, soket arus listerik tertentu) untuk mengakses, mencari berbagai data dan ‘bahan ajar’.
Berbicara dan atau menggambarkan apa itu internet, tidak akan habis-habisnya, karena DUNIA MAYA, begitu dia biasa disebut sebahagian orang, terus berubah dan tidak berhenti berkembang dari detik ke detik. Internet sulit diceritakan dengan kata-kata. Namun untuk mengaksesnya, atau menggunakannya, tidak lebih sulit dari pada mengambil uang anda di anjungan tunai mandiri(ATM) bank.
Seperti pisau, internet mempunyai sifat netral nilai. Dia bisa berdampak positif maupun negatif tergantung sipemakainya.
Internet bisa dipakai untuk ‘menumpuk data’ sebanyak-banyaknya dalam satu sistem, dan dapat diakses kembali dari komputer (yang terhubung) mana saja, dan kapan saja secara bersamaan.
Internet untuk pembelajaran dapat difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi belajar. Data dan fakta itu selalu bisa diperbaharui, sehingga dia tidak mudah basi, namun dapat pula ditampilkan berulang-ulang tanpa tambahan biaya yang berarti. Hal ini berbeda dengan dengan data ‘tercetak’, dan percobaan laboratorium convensional, dengan alat fisika dan unsur kimia. Oleh sebab itu, internet, lebih mampu untuk ‘memuaskan’ rasa ingin tahu siswa, sekaligus lebih murah.
Walaupun diakui bahwa di dalam dunia internet itu cukup banyak terdapat ‘situs-situs sampah’, namun begitu, pilihan untuk mengunjungi situs yang mana, seratus persen di tangan anda sendiri. Kalau seseorang mau belajar, atau mau bekerja dengan internet, tentu dia akan menerima arahan yang diberikan gurunya dalam pemakaian produk teknologi canggih itu. Dia hanya akan mengunjungi situs yang ‘benar’ saja.

 
Berikut beberapa peran dari internet bagi pendidikan :

1.Internet Sebagai Bahan Pelajaran Tambahan
Akses internet yang serba mudah dan gampang digunakan membuat banyak orang mengambil sebagian informasi dalam bentuk artikel baik berbentuk PDF,Power Point atau M.Word dapat digunakan sebagai bahan tambahan ajaran bagi tenaga pengajar sekarang ini.Karena saat ini tidak secara semuanya poin-point penting dalam buku dijelaskan secara luas.Adakalanya kita mengambil bahan tambahan untuk melengkapi mata pelajaran atau mata kuliah tersebut.

Jadi dengan adanya tambahan pelajaran dari internet dapat membuat pendidikan semakin berkembang dengan baik terutama dalam mengembangkan wawasan dan ruang lingkup dari pelajaran yang diajarkan tersebut.Selain itu internet juga membantu anak-anak didik lebih berkembang informasinya serta mampu membuka daya kreatif untuk menemukan hal-hal baru dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

2.Internet Membuat Penemuan Baru Dalam Dunia Pendidikan
Ada hal yang baru bisa ditemukan dalam pendidikan saat sekarang ini terutama dengan adanya bahan-bahan baru yang dapat ditemukan dari internet.Contohnya paling sering ditemukan adalah penemuan baru dalam bidang SAINS (IPA) dimana ada hal baru bisa ditemukan seperti penemuan arus listris dari air seni,bahan bakar dari bahan organik semuanya ini dapat ditemukan karena adanya internet dimana internet dijadikan sebagai bahan atau sumber tambahan untuk melengkapi penemuan baru tersebut serta juga dibantu dengan buku-buku penelitian.Tentunya internet ini menjadi penting dalam melengkapi sebuah penemuan baru dalam dunia pendidikan sekarang ini.

3.Internet Menghilangkan Gaptek Dalam Pendidikan
Gaptek atau gagap teknologi merupakan hal yang perlu dikurangi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.Gaptek menjadi masalah utama dalam mengenal berbagai jenis pengertian,istilah,benda,dah hal sebagainya.Terutama bila buku-buku pendidikan tersebut kurang menjelaskan atau kurang melengkapi arti luasnya sehingga membuat pendidik atau pun pelajar jadi kurang mengenal informasi tersebut baik berupa gambar dan tulisan.
Dengan adanya internet kita tidak bisa gaptek lagi karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan hal-hal yang baru yang tidak ketahui sebelumnya.Baik berupa gambar,benda,arti,istilah dan lainnya bisa ditemukan dan didapatkan dari internet ini.Tapi point pentingnya gunakan internet untuk mencari dan menemukan hal-hal positif tentunya.

4.Internet Sebagai Media Belajar dan Mengajar Jarak Jauh
Dengan adanya internet dan perangkat yang mendukungnya kita bisa belajar dengan jarak yang cukup jauh.Tentunya ini sangat membantu apalagi dapat kita contohkan jika seorang Dosen mata kuliah sedang berada di Luar Negeri sedangkan mahasiswa ada di Indonesia maka seorang dosen bisa mengajarkan mata kuliah kepada mahasiswanya dengan memanfaatkan fasilitas internet yakni dengan cara melalui SKYPE, Video Yahoo Mesengger, Chat melalui webcam fasilitas di Facebook dan macam lainnya yang bisa secara online tatap muka dan berbicara secara langsung.Kemudian menggunakan Infocus atau proyektor untuk memperjelas atau meluaskan video dan chatnya kepada mahasiswa yang ada dalam ruangan tersebut.Sehingga akan tampak jelas Dosen dan mahasiswa saling berinteraksi secara jarak jauh dengan akses internet tersebut sehingga ini membantu belajar dan mengajar yang walaupun jaraknya cukup jauh tapi dengan adanya internet dan fasilitas yang mendukung semua akan terasa dekat tentunya dalam belajar dan mengajar.

Selain itu internet juga dapat membantu mengatasi solusi pengajar ataupun pendidikan dalam memberikan sebuah tugas penting kepada siswa ataupun mahasiswa yakni dengan cara mencari tugas dari internet yang kemudian penyerahan tugas tersebut dikirim melalui sebuah email yang tentunya ini sudah menjadi pemanfaat internet dalam pendidikan.Tentunya ini sangat membantu peran penting internet dalam pendidikan sehingga membuat pendidikan lebih mengenal internet sebagai media teknologi yang membantu perkembangan dari sisi dunia pendidikan tersebut.

5.Internet Sebagai Buku atau Catatan Online Pendidikan
Selain buku,LKS(Lembar Kerja Siswa), majalah, koran, makalah, dan semacamnya yang kita gunakan.Maka internet dapat juga dijadikan sebagai buku atau catatan online yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi kita terima hal ini tentunya befungsi agar informasi yang kita salin dan simpan ke dalam internet tidak rusak,hilang dan lenyap begitu saja.

Contohnya : jika kita mempunyai buku catatan, untuk menghindari dari rusak atau hilangnya buku tersebut adakalanya isi catatan tersebut bisa kita simpan dalam M.Word atau PDF atau Power Point serta lainnya yang kemudian kita upload ke web hosting tempat penyimpanan data seperti google dokumen atau google drive yang mempunyai tingkat penyimpanan cukup besar.Tentunya dengan kita menyimpan catatan penting maka kita tidak perlu takut lagi dengan buku tadi, karena seandainya catatan buku tersebut hilang atau rusak maka kita tinggal mengambil dokumen yang telah kita simpan tadi.Tentunya inilah peran penting internet yang sangat penting itu.Semua menjadi aman dan nyaman.

Maka dari itu setiap dokumen pendidikan baik berupa naskah soal,kunci jawaban dan lainnya bisa disimpan dalam internet dengan memanfaatkan fasilitas internet itu tadi yakni bisa Google Drive atau tempat penyimpanan data lainnya yang banyak dan bisa kita temukan disana.

Inilah salah satu mengapa internet itu penting bagi dunia pendidikan.Dan saat ini fungsi internet sebagai bagi pendidikan sudah memberikan banyak perkembangan dan kemajuan umumnya.Semoga dengan memanfaatkan internet dalam dunia pendidikan membawa banyak penemuan dan hal baru yang dapat diterapkan dan dapat membantu perkembangan dunia umumnya.Oleh karena itu manfaatkan internet sebagai media untuk menemukan hal-hal baru dan hal baru tersebut dapat membawa manfaat bagi masyarakat yang ada disekitar kita.Amin.
 



PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

 


Banyak kawasan yang sangat memerlukan dukungan perpustakaan untuk memperbaiki kualitas hidup warganya. Untuk keperluan itu tidak cukup hanya tersedia sekolah-sekolah yang menampung anak-anak usia sekolah, melainkan diperlukan juga tersedianya bahan pustaka yang efektif sebagai sumber belajar bagi populasinya yang tidak (lagi) bersekolah dan sebagai orang dewasa telah menjadi andalah pencari nafkah bagi keluarganya. Kita semua maklum bahwa ketertinggalan suatu masyarakat terutama disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu: ketidaktahuan, kemiskinan, dan penyakit (ignorence, poverty and disease). Ketiga faktor berkaitan erat satu sama lain, dan dalam usaha untuk menaggulanginya biasanya diutamakan berbagai ikhtiar yang ditujukan pada teratasinya faktor ignorasi, seperti antara lain program pemberantasan butahuruf, disusul dengan penyelenggaraan sekolah-sekolah dan kursus-kursus. Berbagai ikhtiar tersebut ditujukan pada meningkatnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan warga masyarakat ybs; singkatnya, tindakan untuk mengatasi ketertinggalan sesuatu masyarakat biasanya dimulai dengan ikhtiar untuk meningkatkan kecerdasannya. Dengan meningkatnya kecerdasan masyarakat maka meluas pula cakrawala pandangan masyarakat yang bersangkutan.
Perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan tiap orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan kalau warga masyarakat itu masing-masing menambah pengetahuannya melalui pustaka pilihannya, maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Kalau kita sepakat bahwa perbaikan mutu perikehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan warganya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan kemasyarakatan niscaya turut berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan masyarakat yang bersangkutan.
Kiranya tidak perlu diperbincangkan lagi bahwa ‘baca-tulis-hitung’ itu merupakan kemampuan dasar yang menjadi andalan bagi upaya peningkatan kecerdasan manusia. Bahkan lebih dari hanya meningkatkan kecerdasannya, kemampuan dasar t ersebut merupakan pendukung utama bagi perkembangan peradaban manusia. Sejarah mencatat, betapa peradaban manusia cenderung menjulang tatkala mendapat dukungan dari perkembangan tiga kemampuan dasar itu manusia memperluas cakrawala wawasannya dan seiring dengan itu juga semakin kaya dengan berbagai ikhtiar untu meningkatkan mutu perikehidupannya.
Sejarah peradaban pun telah membuktikan betapa besar pengaruh perubahan penguasaan ketiga kemampuan dasar itu terhadap perkembangan prestasi kecerdasan masyarakat yang bersangkutan. Daya ciptanya pun makin mencuat melalui penemuan hal-ihwal ‘baru’ yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan mutu perikehidupan warga masyarakat itu. Demikianlah yang dapat kita saksikan manakala dalam suatu masyarakat terjadi peralihan dari tradisi lisan ke tradisi tulisan. Tradisi lisan sebagaimana terjadi dalam pengalihan dongeng, legenda, mitos, dan sebagainya dari satu generasi ke generasi tentu mengalami perubahan, bahkan mungkin perubahan yang distortif, karena bagaimanapun juga sesuatu periwayatan yang pengalihannya berlangsung dari mulut ke mulut tidak senantiasa terjamin sesuai dengan aslinya.
Lain halnya dengan periwayatan yang diteruskan sebagai tulisan dan dialihkan sebagai bacaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahan bacaan demikian itu merupakan rekaman yang jauh lebih menjamin dapat dipertahankanya keaslian muatanny. Tentu saja tulisan dan bahan bacaan juga bisa mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah; sesuatu naskah yang ditulis berdasarkan tradisi lisan bisa saja mengalami perubahan, apalagi kalau suatu periwayatan kemudian ditulis oleh beberapa orang penulis, sehingga terdapat beberapa varian atau versi mengenai ihwal yang diriwayatkan. Namun sekali naskah tertulis itu menemukan wujudnya, maka menetaplah jejaknya, terkecuali kalau rusak dimakan zaman.
Demikian pula halnya dengan agama-agama yang tergolong sebagai ‘ahli kitab’, yang sama artinya ‘keluarga atau kelompok yang memiliki kitab’, d.h.i. kitab suci. Sulit dibayangkan bagaimana sesuatu ajaran agama dapat dilanjutkan antar generasi tanpa pelestarian melalui kitab sucinya, melainkan sekedar diandalkan pada periwayatan lisan dari satu generasi penganutnya kepada generasi berikutnya. Tentu saja tulisan sebagai jejak yang ditinggalkan manusia dalam perjalanan waktu bisa berubah atau diubah. Akan tetapi dalam pengalihan antar generasi sebab musabab terjadinya perubahan pada rekaman berupa tulisan tentu berbeda dengan perubahan yang terjadi karena pengalihan penuturan secara lisan. Studi-studi folklore dan fiologi dapat lebih memperjelas faktor-faktor yang berpengaruh pada terjadinya perubahan-perubahan termaksud.
Menarik sekali bahwa dalam bahasa Arab, kata benda kitab yang berarti buku, bertaut erat dengan kata kerja kataba yang artinya menulis. Maka buku yang bermuatan bacaan hanya mungkin terwujud jika ada yang menuliskan bahannya. Demikianlah kemampuan membaca dan menulis merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kemampuan ini bukan saja meliputi pengenalan huruf sebagai elemen untuk menyusun kata dan selanjutnya kata menjadi komponen untuk pembentukan kalimat, melainkan juga pengenalan angka sebagai lambang yang berkaitan dengan kemungkinan untuk melakukan kuantifikasi. Maka kemampuan ‘baca-tulis-hitung’ (yang dalam lingkungan pendidikan di sekolah terkenal sebagai the 3-RS, yaitu Reading, Writing, aRithmetic) sesungguhnya merupakan satu kemasan kemampuan yang selalu diajarkan pada anak sejak dini, karena penguasaan tiga kemampuan dasar itulah yang menjadi landasan bagi pengembangan pengetahuan selanjutnya.
Dalam perjalanan sejarah peradaban manusia dapat ditunjuk beberapa momen puncak yang dianggap sangat berpengaruh terhadap peri kehidupan manusia selanjutnya. Termasuk dalam momen puncak itu ialah ditemukannya sesuatu sistem perlambangan atau abjad untuk menuliskan segala ihwal yang dianggap perlu untuk dilestarikan agar selanjutnya dapat disajikan kepada khalayak pembaca (reading audience). Momen puncak lainnya ialah tatkala ditemukan teknik cetak serta penjilidan yang memungkinkan terbit dan beredarnya bacaan berupa buku. Sejak munculnya buku sebagainya himpunan tulisan yang bisa diperbanyak jumlahnya dan dapat diedarkan dalam lingkungan khalayak pembaca yang kian meluas, maka meningkat pula laju proses pencerdasan dalam masyarakat yang bersangkutan. Oleh peredaran buku masyarakat yang bersangkutan dimungkinkan untuk menimba himpunan informasi perihal apa saja yang tidak diketahui sebelumnya. Buku sebagai sumber informasi menjadikan seseorang tidak lagi tergantung pada penuturan seseorang secara lisan. Oleh makin banyaknya buku yang terbit dan beredar dalam suatu masyarakat, maka timbullah keperluan untuk penyimpanannya dalam sistem yang berbentuk perpustakaan. Kehadiran perpustakaan merupakan tuntutan mutlak bagi tiap masyarakat yang ingin menjadikan warganya bukan saja kaya informasi (well informed) dan terdidik baik (well educated), melainkan makin bertambah kecanggihan wawasannya (sophisticated).
Untuk berdampak sedemikian itu perpustakaan harus menyediakan bahan bacaan yang dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi khalayak pembaca dalam kawasannya. Perpustakaan tentu bukan saja merupakan ‘penggudangan buku’, melainkan menjadi tempat penyimpanan informasi, edukasi dan rekreasi. Ketiga kebutuhan ini dapat dilayani oleh perpustakaan yang menyesuaikan koleksinya dengan minat khalayak pembaca dalam kawasannya. Perpustakaan suatu jenjang pendidikan (school library, university library) tentu menyediakan buku dan bahan bacaan yang berbeda dengan apa yang disimpan oleh perpustakaan umum (public library); demikian juga perpustakaan suatu wilayah (provincial library) menyediakan bahan pustaka yang berbeda dengan apa yang tersedia dalam perpustakaan pedesaan (country library). Pendeknya, perpustakaan sebaiknya dirancang sesuai dengan minat dan kepentingan khalayak dalam kawasannya.
Keanekaan ciri daerha-daerah pemukiman di Indonesia denan sendirinya perlu diperhatikan dalam persebaran perpustakaan; masyarakat perkotaan tentu berbeda minatnya dengan masyarakat pedesaan, masyarakat desa pegunungan tentu berbeda perhatian dan minatnya dengan masyarakat desa pantai, dan begitu seterusnya. Maka manfaaat kehadiran perpustakaan dalam suatu daerah hunian perlu memperhatikan apa yang ingin diperoleh khalayak pembacanya sebagai sumber informasi, edukasi dan rekerasi. Dengan demikian perpustakaan akan tetap memiliki daya tarik untuk dikunjungi, dan dengan ramainya kunjungan ke perpustakaan itu berkembang pula dalam masyarakat yang bersangkutan sikap positif terhadap buku. Kehadiran perpustakaan bukan saja berrjasa dalam menumbuhkan minat baca melainkan juga cinta buku.
Maka adanya prakarsa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perlunya kehadiran perpustkaan dalam kawasannya. Banyaknkya kawasan hunian baru yang dibangun oleh para pengembang tidak selalu disertai pengadaan perpustakaan sebagai fasilitas umum. Jangankan di daerah hunian yang sederhana, di kawasan yang tergolong mewah pun perpustakaan sebagai fasilitas umum cenderung dilupakan penyediaannya. Jauh lebih ditonjolkan sebagai keistimewaan adalah adanya shopping mall dan berbagai fasilitas rekreasi ketimbang adanya perpustakaan yang bisa melayai minat para penghuninya.
Dalam hubungan ini perlu disusun perencanaan yang menetapkan mana kawasan pemukiman yang perlu diprioritaskan untuk pembangunan perpustakaan, misalnya kawasan yang penduduknya kurang mampu untuk menyediakan sendiri perpustakaan bagi warganya, seperti masyarakat di kota kecil atau daerah pedesaan. Untuk beberapa kawasan juga dapat dipertimbangkan sejauh mana efektifnya penyelenggaraan perpustakaan keliling (mobile library) yang secara berkala berkunjung ke kawasan pemukiman tertentu. Bahkan pada awal tahun 1990-an pernah dibahas gagasan untuk menyelenggarakan perpustakaan terapung (floating library) untuk berfungsi sebagai perpustakaan keliling di daerah kepulauan (seperti di kepulauan Riau dan Maluku) serta sepanjang sungai-sungai jalur lalulintas angkutan (seperti di Kalimantan).
Tentu saja berbagai kemungkinan tersebut sebaiknya didahului dengan mempelajari apa yang menjadi minat dan kepentingan masyarakat setempat, terutama yang berkenaan dengan usaha peningkatan kualitas kehidupan warganya. Dalam kaitan ini perlu diperhatikan pula penyediaan bahan pustaka yang dapat menambah pengetahuan dan keterampilan warga masyarakat yang bersangkutan, teruatama buku-buku yang merupakan panduan ‘kerjakan sendiri’ (do it your self). Lebih baik lagi kalau buku panduan demikian itu dipulih sesuai dengan kepentingan warga masyarakat setempat untuk melakukan usaha yang dapat menambah sumber penghasilan (income generating) atau dapat membuka lapangan kerja (employment generating).
Selain buku-buku panduan ‘kerjakan sendiri’, tidak kalah pentingnya ialah buku-buku yang bersifat informatif dan edukatif mengenai kesehatan, kebersihan lingkungan hidup, bahaya pencemaran lingkungan, dan bahan bacaan lain yang bisa berdampak positif bagi terjadinya perubahan sikap dan perilaku warga masyarakat yang bersangkutan terhadap berbagai permasalahan aktual.
Perlu dicatat, bahwa perpustakaan masakini tidak hanya memiliki koleksi buku-buku, melainkan juga berupa perangkat untuk penyajian bahan melalui CD, VCD, CD-ROM, dan sebagainya sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Demikian juga koleksi rekaman film tentang flora dan fauna, dokumentasi sejarah, kelautan, kehutanan, dan sebagainya. Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, perpustakaan juga bisa berfungsi lebih dari sekedar tempat simpan pinjam bahan pustaka ditambah ruang baca belaka. Perpustakaan modern mestinya bisa berfungsi bagi penyelenggaraan berbagai forum penerangan dan pembahasan tentang masalah-masalah aktual, antara lain melalui penyelenggaraan diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya. Perpustakaan juga dapat menyelenggarakan acara pameran buku, pemutaran film, perkenalan dengan pengarang dan sastrawan nasional maupun lokal. Melalui berbagai forum pembahasan itu niscaya dapat didorong perkembangan berbagai pemikiran mengenai masalah-masalah aktual yang diahadapi oleh masyarakat yang bersangkutan.
Kemungkinan swakelola perpustakaan oleh masyarakatnya sendiri perlu dipertimbangkan, agar kehadiran dan fungsinya tidak terus-menerus diandalkan pada dukungan sumber daya dari luar, misalnya dari kalangan bisnis dan industri. Namun demikian, dukungan tersebut sebaiknya ditujukan pada tumbuhnya kesanggupan swakelola perpustakaan oleh masyarakat yang bersangkutan. Kecenderungan untuk menggantungkan eksistensi perpustakaan pada dukungan dari luar masyarakatnya perlu diubah dengan menyadarkan masyarakat yang bersangkutan untukpada suatu saat sanggup secara mandiri mengelola dan mempertahankan kehadiran perpustakaannya demi peningkatan kecerdasan serta mutu perikehidupan warganya. Swakelola perpustakaan bisa menjadi nyata apabila masyarakat yang bersangkutan menyadari betapa perpustakaan dapat menjadi sumber belajar dan pada gilirannya berperan sebagai agen perubahan bagi segenap warganya.
Maka perlu dipikirkan berbagai cara agar perpustakaan dapat dihadirkan di berbagai cara agar perpustakaan dapat dihadirkan di berbagai kawasan pemukiman, terutama yang relatif tertinggal kondisi peri kehidupan dan taraf kesejahteraan. Para pemuka masyarakat yang bersangkutan dapat berusaha menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri yang adakalanya menyisihkan sejumlah dana bagi pengembangan komunitas (community development). Bahan pustaka juga bisa diperoleh melalui kampanye pengumpulan sumbangan buku dan majalah dari perorangan maupun lembaga swadaya masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan tersedianya bahan pustaka dan dokumentasai yang dapat dikumpulkan dari berbagai instansi, terutama bahan bacaan yang bersifat penyuluhan. Dalam kerjasama dengan sekolah-sekolah dapat juga diusahakan pembuatan clipping dari media cetak oleh para pelajar sebagai pekerjaan rumah atau kegiatan ekstra kurikuler yang kemudian diteruskan sebagai sumbangan bahan bacaan di perpustakaan pedesaan.
Pendeknya, banyak cara untuk berusaha menghimpun bahan bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh perputakaan pedesaan dan berbagai daerah hunian yang oleh satu dan lain sebab agak terbelakang pendidikannuya. Kehadiran perpustakaan di kawasan demikian itu niscaya besar dampaknya yang bersifat edukatif. Dengan prakarsa tersebut makin meningkatlah perebaran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan sekaligus efektif berperan sebagai agen perubahan, terutama di kawasan pemukiman yang relatif tertinggal dalam usaha peningkatan kecerdasan serta perbaikan perikehidupan warganya.


Sumber Artikel : 
Kementrian Sosial Republik Indonesia
http://www.kemsos.go.id//modules.php?name=News&file=article&sid=477

Senin, 10 Juni 2013

KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA (KRUS)

\


 







Sedikit Sejarah mengenai 
Kebun Raya Samarinda

Kebun Raya Unmul Samarinda merupakan objek wisata yang unik karena memadukan Rekreasi dengan Pendidikan seputar alam dan lingkungan. Kebun Raya Unmul (Universitas Mulawarman) ini adalah tempat wisata yang dapat dinikmati seluruh Kalangan Masyarakat , bukan hanya para Mahasiswa, meskipun tempat Wisata ini mengatasnamakan sebuah Universitas di kota Samarinda, Luas Keseluruhan Kebun Raya Unmul Samarinda yaitu seluas 300 Hektar. Pada awalnya, kebun raya ini merupakan areal CV. Kayu Mahakam milik Bpk. Ali Akbar Afloes, namun pada tahun 1974, pemiliknya menyerahkan keseluruh lahan 300 Hektar ini kepada Rektor Univ. Mulawarman ketika itu, Bpk R. Sambas Wirakusumah untuk dijadikan sebagai hutan Konservasi. Hal ini ternyata didukung penuh melalui keputusan Gubernur
Kal-Tim dan Kepala Dinas Kehutanan Kal-Tim. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya ini sebagai hutan Pendidikan , Kebun Botani bagi Civitas (warga universitas) Akademik Univ. Mulawarman Samarinda. Sejak diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan Praktek Kerja Lapangan bagi Mahasiswa, tidak hanya dari kalangan Univ. Mulawarman saja yang boleh melakukan kegiatan dikawasan ini, namun dari kalangan lembaga lain maupun masyarakat umum boleh berkegiatan di tempat ini sesuai Prosedur yang berlaku. Sejak ditandatanganinya kerja sama antara Univ. Mulawarman dan Pemkot Samarinda, kawasan ini berubah nama menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS). Dalam perkembangan selanjutnya, 62 Hektar dari total Luas 300 hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas olahraga, dan tempat hiburan lain.

Suasana Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)

Ketika masuk ke dalam Kawasan ini, pengunjung akan merasakan suasana hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama KRUS pengunjung perlu berjalan sepanjang 1 KM. selama dalam perjalanan, pengunjung dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat dan sebagiannya telah diberi label lengkap dengan nama spesiesnya. Meski jalannya berliku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung bias terhibur dengan kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan.

Keistimewaan

Salah satu keistimewaan lain di KRUS ini adalah didalamnya banyak spesies binatang yang ditempatkan dalam kandang-kandang Khusus, seperti Orang Hutan, Buaya, Rusa, beberapa jenis Ular, beberapa Jenis Burung, beberapa jenis Monyet dan Kera, beberapa jenis Ikan, Kancil, Landak, Beruang, Komodo, dan beberapa Jenis Hewan lain yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 
  
 Sebagian Hewan-hewan yang ada di KRUS

Biaya Masuk
Untuk memasuki area utama Kebun Raya Samarinda ini, pengunjung harus membayar tiket masuk. Tiket masuk dewasa Rp 5.000, anak-anak Rp 3.000, sedangkan parkir sepeda motor Rp 2.000 dan roda empat Rp 3.000. 





     
 
Arena Permainan yang ada di KRUS
Museum Kayu, delman, warung makan
 
Suasana danau buatan dan danau tempat menaiki perahu angsa
 
Suasana pemancingan
 
  Jalan memasuki kawasan KRUS

bagian-bagian lain KRUS 
 
Demikian sekelumit yang bisa saya share mengenai salah satu tempat wisata terbaik yang ada di Kota Samarinda, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun penjelasan mengenai Kebun Raya Unmul Samarinda diatas, terima kasih…

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More