Sistem pembelajaran terdiri dari komponen – komponen yang saling
berhubungan Dalam sebuah kerangka tertentu, saling bekerja sama dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sistem pembelajaran dalam
beberapa kategori; belajar di kelas (secara langsung, berhadapan), melalui
siaran (televisi,radio), melalui paket belajar (belajar sendiri), menggunakan
instruksi web (internet), kegiatan laboratorium, bengkel kerja, seminar,
karyawisata, melalui komputer (pelatihan berbasis komputer/desktop multi media)
dan telekomfren. Seperti halnya sistem pertunjukan yang mempunyai banyak
komponen yang saling berhubungan demikian juga sistem pembelajaran
Seperti halnya dalam pertunjukan mempunyai tujuan bahwa pertunjukan
harus dapat memberikan efek kepada penonton. Begitu juga halnya dengan sistem
pembelajaran mempunyai tujuan terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap.. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa. Pembelajaran
dapat tercapainya tujuan ditandai dengan aktifitas belajar secara
alami. Berkomunikasi dan memberikan para pelajar kesempatan untuk mempraktekkan
kemampuan atau mengembangkan pengetahuan mereka dengan memanfaatkan komponen –
komponen sistem pembelajaran yang meliputi metode, media dan bahkan alat-alat
pembelajaran serta lingkungan. Diskusi kelompok, simulasi, game, bermain peran,
discovery, demonstrasi, drill, pemecahan masalah, presentasi, demonstrasi,
drill adalah metode yang digunakan untuk mengarahkan keaktifan belajar.
Konferensi panel, debat dan belajar kelompok.
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan
Ada berbagai tren yang
berkembang dalam pemanfaatan TIK khususnya dalam konteks sekolah, tentunya
dengan memperhatikan ketersediaan dan kemudahan akses sumber belajar online.
Berikut ini adalah tren yang berkembang sebagaimana disarikan dari artikel
Newer Technologies for the Learning Society (C.Villanueva, 2000).
1. Secara umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan
masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah
dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet
lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan
interaktif.
2. Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran
tatap muka dan aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana
telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk
kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.
3. Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan dalam dua cara yaitu
synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu
yang bersamaan dan asynchronous mode di mana para peserta belajar atau
berkomunikasi secara mandiri pada waktu yang berbeda kapan saja mereka online
(anytime-anywhere learning). Dalam kenyataannya pertemuan tatap muka atau
interakasi (synchronous) masih diperlukan untuk menunjang belajar mandiri dan
asynchronous agar belajar dapat lebih efektif. TIK memfasilitasi interaksi
tingkat tinggi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran berbasis komputer.
Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia
dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat,
bulletin board, and konferensi komputer.
4. TIK sudah menjadi suatu daya penggerak perubahan bidang pendidikan
dan mereka adalah suatu bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan
nasional. Bukti yang berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai
melengkapi sekolah mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau
usaha peningkatan sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu
penampilan modern dan bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak
pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu jalan untuk pengajaran,
pelajaran, dan praktek penguasaan baru, hanya mempunyai sedikit informasi
tentang potensi dan penggunaan otentik dari ICT dalam pendidikan. Pengalaman
menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi di sekolah mengalami tiga fasa,
yakni suatu tahap penggantian di mana praktek tradisional masih terjadi tetapi
teknologi baru digunakan; suatu tahap transisi di mana praktek baru mulai
muncul dan praktek lama dipertanyakan; dan suatu tahap transformasi di mana
teknologi memungkinkan praktek baru dan praktek lama menjadi usang. Jika
pendidik meminta dengan tegas atas penggunapan TIK sebagai pengganti praktek
yang ada, mereka tidak dapat berperan untuk memecahkan permasalahan di bidang
pendidikan yang saat ini mereka temui.
5. Pengenalan TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih
positif terhadap sekolah pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web
menawarkan keaneka ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan
latihan dalam pembelajaran dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun
meningkat secara nyata. Para guru dan siswa terangsang karena pengajaran
menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti halnya akses ke bahan
belajar dan perangkat lunak bidang pendidikan yang bermutu tinggi. Lebih dari
itu, para guru kelihatannya termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif.
Portal pembelajaran menghubungkan para guru kepada sejumlah racangan pelajaran,
panduan guru, dan soal-soal latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh
institusi pemerintah, LSM, dan institusi pendidikan.
6. Kelas online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK
dikombinasikan dengan suatu ilmu pendidikan yang tepat. Gelanggang pendidikan
dari pembelajaran online masih sangat muda. Saat banyak institusi yang
menawarkan kursus online, pemahaman mendalam tentang isu pedagogis yang
berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki secara mendalam.
Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan dengan e-mail dan
ruangan chatting tanpa landasan pedagogis. Pengalaman-pengalaman sukses
menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari aktivitas dipandu guru seperti
halnya penurunan jumlah pembelajaran tatap muka dan bergerak ke arah aktivitas
yang berbentuk proyek dan pembelajaran mandiri sebagai hasil pemanfaatan TIK.
7. Pembelajaran online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih
besar terhadap kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan
siswa di tengah-tengah pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional,
pengulangan digunakan berkali-kali dengan memperkenalkan informasi yang sangat
serupa dalam format berbeda atau dengan menanyakan pertanyaan yang sama dengan
cara yang berbeda. Padahal banyak siswa tidak suka latihan yang berulang-ulang.
Internet mendorong siswa untuk menggali informasi dan contoh praktis. Hypermedia
dan multimedia memudahkan pendekatan yang belum pernah terjadi pada
pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan suatu alternatif jenis belajar
dengan melakukan (learning by doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan
proyek yang berhubungan dengan situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan
informasi dengan penekanan pada penciptaan dan explorasi aktif terhadap
pengetahuan dibandingkan transfer informasi searah, yang memungkinkan siswa
tersebut untuk menggunakan secara penuh kemampuan kognitif mereka sendiri.
8. Corak interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus
meningkatkan keterlibatannya dengan pengembangan isi dan dengan demikian
berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para
siswa dapat mengakses perpustakaan maya di seluruh dunia. Dengan demikian
mereka mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan sumber belajar yang luas
yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang
terkait dengan guru, sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di Internet
telah membantu guru dalam menghadapi tantangan mengajar sehari-hari. Para guru
dapat saling betukar rencangan pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi
yang berhubungan dengan isu-isu dan permasalahan umum.
9. Pembelajaran online menyediakan perkakas teknis yang membuat
belajar lebih mudah. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan untuk mencari
informasi dan bahan belajar adalah segera dan intuitif. Bahasa tersebut
tidaklah harus dipelajari oleh pemakai dan dapat diadopsi dengan usaha minimal.
Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai instrumen untuk mencari
dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi dan authoring tools,
bersama dengan alat penghubung clickto-connect telah berhasil dengan mantap
mempermudah proses mengecek email, mengakses data, dan pengaturan atas koneksi
konferensi komputer. Teknologi simulasi tau visualisasi dapat membantu siswa
untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang lebih kongkrit. Komunikasi
percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting = CMC) dan bulletin
board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
10. Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran
kolaboratif dan just-intime. TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar
sepanjang hayat melalui pendidikan jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan
pelatihan atas permintaan. TIK cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru
sebagai jawaban langsung atas permintaan yang semakin meningkat.
11. TIK membantu memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita
para guru. Dengan TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para
profesional lain, rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan
dengan sumber belajar. Para guru kini menerbitkan bahan belajar yang mereka
kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman mengajar mereka dengan guru
lainnya.
12. Penggunaan jaringan komputer untuk mempromosikan aktivitas belajar
berkelompok menjadi semakin lebih populer. Teknologi komputer dalam pendidikan
bergerak dari belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok. Dengan
menggunaan perangkat komunikasi berbasis komputer dan kelompok belajar berbasis
web, siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan mengkombinasikan
usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Belajar koperatif
melalui komputer mempunyai efek positif atas kinerja tugas kelompok, prestasi
individu, dan sikap terhadap belajar kolaboratif.
13. Universitas sedang memasuki fase kemitraan dengan sektor swasta,
terutama sekali industri teknologi informasi, dalam rangka membantu menjaga
kelangsungan hidup operasi dan keuangan dari program pendidikan berbasis TIK.
Semakin banyak sekolah menyadari bahwa berhubungan dengan sektor bisnis tidak
akan mengancam sistem persekolahan. Yang lain melihat suatu keuntungan dalam
capitalising atas produk dan jasa pendidikan mereka. Persekutuan belajar di
penyampaian produk dapat menawarkan berbagai manfaat, seperti pengurangan
biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi biaya-biaya penelitian dan
pengembangan yang bersama, atau berbagi database dan isi perpustakaan.
14. TIK meningkatkan fungsi perpustakaan dan mengubah peran pustakawan
secara hakiki. Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan
pendukung perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia
di Internet.
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana pembelajaran
di Sekolah
1. E-Learning
Teknologi
dapat digunakan sebagai sarana belajar yang efektif, proses belajar menggunakan
Teknologi Internet disebut E-Learning (Electronic Learning). E-Learning
merupakan evolusi penyampaian pembelajaran dengan penggunaan Teknologi Internet,
belajar melalui teknologi Internet lebih efektif karena informasi di Internet
lebih jelas dan lengkap.
2. E-Book
E-Book
adalah fasilitas elektronik yang memungkinkan siswa mencari koleksi buku di
perpustakaan elektronik.
3. Teleconference atau Video Conference
Adalah
sebuah fasilitas pembelajaran menggunakan teknologi komunikasi, yaitu tatap
muka dengan video, fasilitas pembelajaran ini memerlukan biaya yang cukup
besar.
Pengaplikasian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran di Sekolah
1. Presentasi
Presentasi
adalah cara pembelajaran yang menggunakan OHP atau chart. Peralatan
yang digunakan adalah komputer/laptop dan LCD proyektor.
Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Office
PowerPoint.
2. Demonstrasi
Demonstrasi
biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas. Sehingga
dengan cara ini siswa bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan dengan benar dan
megambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
3. Virtual Experiment
Virtual
Experiment adalahkegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer
melalui suatu software, sehingga siswa bisa melakukan sebuah percobaan dengan
mudah.
4. Kelas Virtual
Kelas Virtual adalah
sebuah program pembelajaran dimana siswa dapat belajar mandiri di web, misalnya
menggunakan moodle. Pada kelas ini siswa akan mendapatkan materi, tugas, dan
test secara online.
0 komentar:
Posting Komentar